Kelapa Sawit sebagai penyumbang surplus terbesar negara, Kemendag perintahkan jaga harga sawit!

 

Mesin Sawit - Kementerian Perdagangan akan menjamin kebijakan minyak kelapa sawit tahun ini sesuai dengan upaya mengendalikan harga komoditas di tingkat internasional.

Dengan demikian, dampak positif dari kinerja produk dasar ini dapat berlangsung terus menerus.

Kementerian Perdagangan mendaftarkan Grup Produk Minyak Tanaman (HS 15) adalah surplus kontributor terbesar bagi Indonesia dari Januari hingga November 2020 dengan nilai US $ 17,91 miliar. Harga rata-rata OCC yang meningkat sebesar 27,95% pada tahun 2020 membuktikan bahwa kontribusi produk dasar terhadap ekspor nonmigas meningkat pesat.

Nilai ekspor CPO dan turunannya meningkat 12,25% dari US $ 15,57 miliar pada Januari-November 2019 menjadi $ 18,10 miliar pada Januari-November 2020. Peningkatan nilai ini dirasakan bahkan jika volume ekspor dikoreksi sebesar 7,56. %. dari 29,6 juta hingga 27,36 juta ton.

"Kebijakan Kementerian Perdagangan tentu tidak akan terpisah dari kebijakan pemerintah secara keseluruhan seperti komitmen untuk melanjutkan B30. Dengan kebijakan ini, kami berharap kami dapat membantu mengendalikan harga internasional sehingga dampak positif dapat dipertahankan secara berkelanjutan, "kata kepala agen evaluasi dan pengembangan perdagangan departemen (BP3) dari perdagangan, oke Nurwan ketika dihubungi Kamis (7) / 1/2021).

OK juga percaya bahwa aplikasi CPO akan selalu positif pada tahun 2021, terlepas dari peningkatan permintaan kedelai untuk tujuan utama minyak nabati Indonesia, yaitu Cina.

Namun, lanjutkan, CPO masih memiliki keunggulan harga komparatif dengan pangsa ekspor terbesar. Palm Oil juga menyumbang 32% dari total produksi minyak nabati global.

"Peningkatan impor kedelai oleh China tidak akan mempengaruhi persyaratan CPO. Impor lebih karena kebutuhan pasokan kedelai lokal Cina menurun, "lanjutnya.

Meskipun Kementerian Dagang akan mendukung keberlanjutan penyerapan nasional melalui B30, meskipun perluasan ekspor di pasar baru tetap dikecualikan. Dia menjelaskan bahwa ada peluang ekspor di negara-negara mitra non-tradisional yang menunjukkan peningkatan permintaan yang signifikan.

Hasil pusat Direktorat Jenderal Perdagangan Direktorat Jenderal telah menunjukkan peningkatan terbesar di Kenya yang pada Januari-Oktober 2019 mencatat impor CPO senilai $ 105 juta dan meningkat sebesar 123,8% menjadi $ 235 juta.

Vietnam telah menunjukkan peningkatan drastis US $ 171 juta menjadi US $ 337 juta pada Januari-Oktober 2020.